Kesehatan jiwa dan raga sebenarnya tidak cuma dipengaruhi oleh pola
makan, pola istirahat, dan olahraga saja. Bagaimana kita mengelola stres
dan "trauma" yang dibawa sejak lahir berperan besar pada kesehatan dan
kebahagiaan.
Darmawan B.Suleiman, seorang penyembuh dan pakar
meditasi, mengatakan bahwa apa yang kita alami sejak di dalam kandungan
sampai sekarang, akan sangat berpengaruh pada kesehatan emosi dan fisik.
"Setiap pengalaman hidup kita akan menghasilkan rekaman-rekaman
yang disimpan dalam jiwa. Kalau rekamannya negatif, maka pengaruhnya
terhadap fisik dan jiwa juga negatif," kata pria yang mendirikan House
of Alpha Mind ini.
Ia mencontohkan manusia modern saat ini
sering mengalami rasa tidak bahagia dan kegelisahan tanpa tahu
penyeabbnya. Hal itu kebanyakan bersumber dari "rekaman" negatif di masa
lalu. "Ada yang waktu kecilnya pernah ditampar di muka umum, atau sejak
di dalam rahim ibunya kurang memberi sentuhan kasih sayang," katanya.
Beberapa
penyakit kronis yang dipengaruhi oleh faktor genetik, seperti diabetes,
hipertensi, atau penyakit autoimun, menurut Darmawan, juga bersumber
dari rekaman negatif di DNA.
"Ilmu kedokteran modern hanya
memberikan obat-obatan untuk mengatasi keluhan penyakit itu tetapi belum
bisa menyembuhkan. Padahal, tubuh sebenarnya bisa dilatih untuk
menyembuhkan dirinya sendiri," katanya.
Ia mengatakan, kemampuan
manusia untuk menyembuhkan diri sendiri secara alami kerap tidak
disadari. Penyembuhan secara menyeluruh, tubuh, pikiran, dan jiwa,
antara lain diperoleh dengan melakukan terapi program ulang hidup (Life Reprogramming).
Tujuan utama terapi program ulang hidup adalah menghapus luka batin dan rekaman negatif yang kita punya sampai akar-akarnya.
"Dengan
terapi ini saya akan membimbing pasien untuk masuk ke dalam diri
sendiri karena sesungguhnya semua masalah ada di dalam diri. Setiap
emosi negatif yang ada kemudian akan dihapuskan satu persatu sampai
perasaan terasa bening," katanya.
Cara terapi ini sebenernya
mirip dengan meditasi, yakni kita diminta duduk dan fokus. "Bisa juga
dibilang seperti menghipnosis diri sendiri," katanya.
Target
utama dari terapi ini, menurut Darmawan, adalah memberdayakan diri
dengan cara membangunkan ruh murni di dalam jiwa. Ia menambahkan, pada
umumnya pasien cukup melakukan dua kali pertemuan untuk selanjutnya
berlatih sendiri di rumah.
"Yakinlah bahwa setiap penyakit fisik dan jiwa ada obatnya," katanya.
www.pemulihanjiwa.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar